Pada masa kerajaan T.Atashi’ ada seorang laki-laki yang berasal dari Gelanggang :abu (Peusangan) dia bernama Petua Rayek, Usianya sekitar 35 tahun. Petua rayek pergi menghadap Raja Atashi’ untuk mendapat izin agar dia bisa menebang hutan untuk dijadikan pedesaan.
Setelah mendapat izin dari sang Raja,Petua Rayek langsung pergi kelokasi yang telah direncanakan,dia langsung menebang hutan yang sangat besar,dia tidak pernah mengeluh sampai ia berhasil. Disitulah ia memulai kehidupannya bersama istri dan anak-anak nya.
Setelah Petua Rayek lanjut usia maka tempat itu dipimpin oleh Ibrahim yang digelar/dikenal dengan nam Petua Cut anak dari Petua Rayek,pada waktu itu kerajaan dipimpin oleh T.Isma’il.
Setelah beberapa tahun dipimpin oleh Petua Cut kemudian kepemimpinan diserahkan kepada adiknya Petua Hasan,pada masa kepemimpinan Petua Hasan orang-orang Belanda meminta izin kepada Petua Hasan untuk membuat benteng,setelah selesai pembuatan benteng tersebut barulah dinamakan desa tersebut menjadi Seunebok Dalam.
Pada waktu itu Petua Hasan brniat untuk pindah ke-Paya Rahat maka kepemimpinannya diserahkan kepada adiknya Petua Ali dan generasi penerus dari Petua Ali digantikan oleh anaknya Petua Mahmud dan pada masa kepemimpinan Petua Mahmud di Desa Seunebok Dalam masa kerajaanpun berubah menjadi Kecamatan Bendahara dan yang menjabat sebagai Camat pada waktu itu adalah Camat Sanggono. Dari tahun 1961-1964.
Pada tahun 1964-2001 kepemimpinan di Desa Seunebok Dalam di alihkan kepada Geuchik JENI dan Geuchik JENI memegang kepemimpinan dari masa Camat OK.AMIRUSIN, Camat UMAR, Camat ILYAS.WD, Camat ALI MUKHTAR, Camat JALIL, pada masa Geuchik JENI memimpin Desa Seunebok Dalam banyak pendatang dari luar Aceh seperti Jawa,Medan, bahkan pendatang dari Aceh Timur, Aceh Utara, Samalanga, Matang dan juga pendatang dari desa tetangga yang pindah ke Desa Seunebok Dalam, semasa Geuchik Jeni banyak perubahan dari segi penduduk bahkan dari segi Aset dan Banguna Desa.
Pada tahun 2001-2008 Desa Seunebok Dalam dipimpin oleh Geuchik TARMIZI AT GADENG dari masa Camat ZAINAL ARIFIN, Camat MU’IN, Camat DAYAT, S.Sos, Camat SYAMSUL RIZAL, S.Ag. Pada masa Geuchik TARMIZI AT GADENG Desa Seunebok Dalam Mempunyai satu unit Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dari dana PKK dan sampai sekarang TPA tersebut masih aktif dan pada masa Geuchik TATMIZI AT GADENG ada juga bantuan dari PKK yaitu Parit Beton (Trenase). Pada waktu Geuchik TATMIZI AT GADENG menjadi Kepala Desa banyak juga pendatang dari luar seperti Padang, Jawa, Pesangan, Perlak dan juga dari desa-desa tetangga yang pindah karna berumah tangga.
Setelah itu pada akhir tahun 2008 terpilih kepala desa yang baru yang bernama Datok BASYIR karena Aceh Timur melakukan pemekaran Maka Aceh Timur Sebelah Timur manjadi Aceh Tamiang maka gelar untuk kepala Desa/Geuchik menjadi Datok Penghulu dan nama Desa diubah menjadi Kampung, Datok Basyir Memimpin dari tahun 2009 – 2015 Kemudian Datok Abd Rahman Memimpin Dari Tahun 2015 – 2021.